Kabupaten Ketapang secara geografis berada di sisi Selatan Provinsi Kalimantan Barat atau berada pada posisi 0o19'58" Lintang Selatan sampai dengan 3o02'5" Lintang Selatan dan 109o48'19" Bujur Timur sampai dengan 111o20'34" Bujur Timur.
Sedangkan secara administratif, batas wilayah Kabupaten Ketapang adalah sebagai berikut :
" Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Kayong Utara , Kubu Raya dan Selat Karimata,
" Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Melawi dan Provinsi Kalimantan Tengah,
" Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Sanggau, dan Kabupaten Sekadau,
" Sebelah Selatan berbatasan dengan Laut Jawa.
Kabupaten Ketapang yang beribukota di Ketapang memiliki luas 31.240,74 Km2 atau 21,28%, yang terbagi dalam 249 Desa dan 20 Kecamatan, Kecamatan yang memiliki wilayah terluas adalah Kecamatan Kendawangan (5.859 km2 atau 18,55% dari luas Kabupaten Ketapang ). dan Kecamatan dengan wilayah terkecil adalah Kecamatan Delta Pawan yaitu 74 km atau 0,23% dari luas Kabupaten Ketapang.
Komoditi unggulan Kabupaten Ketapang yaitu sektor perkebunan, pertanian dan jasa. Sektor Perkebunan komoditi unggulannya adalah Kelapa Sawit, Kakao, Karet, kopi, Kelapa dan lada. Sub sektor Pertanian komoditi yang diunggulkan berupa Jagung, Kedelai, Ubi Jalar dan Ubi kayu.
Sebagai penunjang kegiatan perekonomian, di wilayah ini tersedia 1 bandar udara, yaitu Bandara Rahardi Oesman, Untuk transportasi laut tersedia 3 pelabuhan, antara lain Pelabuhan Ketapang, Pelabuhan Telok Melano dan Pelabuhan Kendawangan.
Tekanan
Udara
Rata-rata
tekanan udara di wilayah Kabupaten Ketapang sepanjang tahun 2009 relatif
konstan yaitu pada kisaran 1010,3 milibar. Dimana tekanan udara minimum sebesar
1005 milibar dan tekanan maksimum sebesar 1015 milibar
Kondisi iklim seperti intensitas curah hujan dan kecepatan angin besar pengaruhnya terhadap kelancaran arus transportasi dan keluar masuknya arus barang dan jasadari dan ke Kabupaten Ketapang, karena sarana transportasi utama dengan wilayah luas Kabupaten Ketapang adalah masih bergantung pada sarana transportasi laut dan udara.
Kemudian perubahan ilim secara umum tentunya besar pengaruhnya terhadap pola tanam dan hasil?hasil produksi pertanian. Diduga perubahan iklim dewasa ini yang mempengaruhi penurunan produksi beserta komoditi pertanian di Kabupaten Ketapang.
Kecepatan angin
Rata-rata kecepatan angin di wilayah Kabupaten Ketapang pada tahun 2009 adalah sebesar 5,4 Knot. Terlihat cenderung mengalami kenaikan kecepatan angin dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Rata?rata kecepatan angin tertinggi terjadi pada bulan September yaitu sebesar 6,8 Knot, dan terendah pada bulan Mei yaitu sebesar 4,2 Knot, dengan kecepatan angin terbesar pada skala 10?20 Knot sepanjang tahun 2009
Curah Hujan
Curah hujan dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya adalah iklim, keadaan geografi dan perputaran/pertemuan arus udara. Pada tahun 2009 rata-rata curah hujan di Kabupaten Ketapang lebih tinggi intensitasnya bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yaitu sebesar 301,2 mm dengan jumlah hari hujan rata-rata sekitar 13,8 hari per bulan.
Curah hujan pada tahun 2009 termasuk yang paling tinggi dalam kurun waktu lima tahun terakhir, namun jumlah rata-rata hari hujan relatif lebih rendah dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini mengindikasikan bahwa intensitas curah hujan pada tahun 2009 relaf lebih lebat dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya selama lima tahun terakhir. Intensitas curah hujan dan jumlah hari hujan di Kabupaten Ketapang relatif berfluktuasi. Kenaikan intensitas terjadi antara bulan Maret-April dan September-Oktober, sedangkan penurunan intensitas terjadi antara bulan Januari-Februari dan April-Juli
Adanya perubahan iklim global pada beberapa tahun terakhir juga memberi dampak langsung terhadap perubahan iklim di Kabupaten Ketapang. Hal ini terlihat dengan adanya pergeseran pola curah hujan dan hari hujan bila cermati keterbandingannya antar waktu dari tahun ke tahun.
Kelembaban Udara
Pada Stasiun Meteorologi yang sama, rata-rata kelembaban nisbi/ kelembaban udara pada tahun 2009 tercatat sekitar 83,2 persen. Kelembaban udara ini relatif lebih rendah dibanding tahun sebelumnya. Adapun kelembaban udara tertinggi terjadi pada bulan November yaitu sekitar 87,0 persen, dan kelembaban udara terendah tercatat pada bulan Agusutus yaitu sekitar 79,7 persen
Keadaan Iklim
Secara Geografis wilayah dekat dengan garis Katulistiwa maka temperatur udara tergolong tinggi. Menurut catatan Stasiun Meteorologi Rahadi Osman Ketapang pada tahun 2009 temperatur udara rata-rata berkisar 27,3 0C. Suhu terendah tercatat pada bulan Januari dan November yaitu berkisar 26,9 0C dan suhu tertinggi terjadi pada bulan Juni yaitu berkisar 27,7 0C. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, temperatur udara pada tahun 2009 secara rata-rata relatif tidak mengalami banyak perubahan.
Kondisi iklim seperti intensitas curah hujan dan kecepatan angin besar pengaruhnya terhadap kelancaran arus transportasi dan keluar masuknya arus barang dan jasadari dan ke Kabupaten Ketapang, karena sarana transportasi utama dengan wilayah luas Kabupaten Ketapang adalah masih bergantung pada sarana transportasi laut dan udara.
Kemudian perubahan ilim secara umum tentunya besar pengaruhnya terhadap pola tanam dan hasil?hasil produksi pertanian. Diduga perubahan iklim dewasa ini yang mempengaruhi penurunan produksi beserta komoditi pertanian di Kabupaten Ketapang.
Kecepatan angin
Rata-rata kecepatan angin di wilayah Kabupaten Ketapang pada tahun 2009 adalah sebesar 5,4 Knot. Terlihat cenderung mengalami kenaikan kecepatan angin dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Rata?rata kecepatan angin tertinggi terjadi pada bulan September yaitu sebesar 6,8 Knot, dan terendah pada bulan Mei yaitu sebesar 4,2 Knot, dengan kecepatan angin terbesar pada skala 10?20 Knot sepanjang tahun 2009
Curah Hujan
Curah hujan dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya adalah iklim, keadaan geografi dan perputaran/pertemuan arus udara. Pada tahun 2009 rata-rata curah hujan di Kabupaten Ketapang lebih tinggi intensitasnya bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yaitu sebesar 301,2 mm dengan jumlah hari hujan rata-rata sekitar 13,8 hari per bulan.
Curah hujan pada tahun 2009 termasuk yang paling tinggi dalam kurun waktu lima tahun terakhir, namun jumlah rata-rata hari hujan relatif lebih rendah dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini mengindikasikan bahwa intensitas curah hujan pada tahun 2009 relaf lebih lebat dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya selama lima tahun terakhir. Intensitas curah hujan dan jumlah hari hujan di Kabupaten Ketapang relatif berfluktuasi. Kenaikan intensitas terjadi antara bulan Maret-April dan September-Oktober, sedangkan penurunan intensitas terjadi antara bulan Januari-Februari dan April-Juli
Adanya perubahan iklim global pada beberapa tahun terakhir juga memberi dampak langsung terhadap perubahan iklim di Kabupaten Ketapang. Hal ini terlihat dengan adanya pergeseran pola curah hujan dan hari hujan bila cermati keterbandingannya antar waktu dari tahun ke tahun.
Kelembaban Udara
Pada Stasiun Meteorologi yang sama, rata-rata kelembaban nisbi/ kelembaban udara pada tahun 2009 tercatat sekitar 83,2 persen. Kelembaban udara ini relatif lebih rendah dibanding tahun sebelumnya. Adapun kelembaban udara tertinggi terjadi pada bulan November yaitu sekitar 87,0 persen, dan kelembaban udara terendah tercatat pada bulan Agusutus yaitu sekitar 79,7 persen
Keadaan Iklim
Secara Geografis wilayah dekat dengan garis Katulistiwa maka temperatur udara tergolong tinggi. Menurut catatan Stasiun Meteorologi Rahadi Osman Ketapang pada tahun 2009 temperatur udara rata-rata berkisar 27,3 0C. Suhu terendah tercatat pada bulan Januari dan November yaitu berkisar 26,9 0C dan suhu tertinggi terjadi pada bulan Juni yaitu berkisar 27,7 0C. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, temperatur udara pada tahun 2009 secara rata-rata relatif tidak mengalami banyak perubahan.
Potensi Perikanan dan Kelautan
Sektor
Kalautan dan Perikanan di Kabupaten Ketapang memiliki peran yang cukup besar.
Hal ini ditunjukkan dengan adanya kontribusi sektor perikanan terhadap
peningkatan PDRB Kabupaten Ketapang pada tahun 1999 mencapai 6,87 % dengan
tingkat pertumbuhan rata-rata dari tahun 1995-1999 sebesar 4,34 %.
Perkiraan
potensi lestari perikanan tangkap dilaut sebesar 403.660,8 ton yang terdiri
dari sumber pelagis dan demersal sebagaimana tabel berikut :
Perkiraan Potensi Ikan Perairan Laut
Wilayah
Perairan
|
Domersal
(ton)
|
Pelagis
(ton)
|
T
o t a l (ton)
|
Pantai
( s/d 4 mil )
Lepas
pantai (s/d 12 mil)
Lepas
Pantai ( > 12 mil)
|
4.992
15.360
384.000
|
8.832
9.984
249.600
|
13.824
25.344
633.600
|
Jumlah
|
404.352
|
268.426
|
672.758
|
Potensi
Ikan Lestari
|
242.611,2
|
161.049,6
|
403.660,8
|
Lokasi
pengembangan perikanan tangkap di Kabupaten Ketapang berbasis pada 9 TPI/PPI
dan desa nelayan yang potensial meliputi : Kec. Kendawangan, Matan Hilir
Selatan, Matan Hilir Utara, berpusat di PPI Ketapang, Kec. Pulau Maya Karimata
berpusat di PPI Dusun Besar, sedangkan Kec. Sukadana, Simpang Hilir dan Teluk
Batang berpusat di Pelabuhan Perikanan Teluk Batang.
Produksi
Perikanan dan Sarana Produksi di Kabupaten Ketapang, dapat dilihat pada tabel
berikut.
Produksi Perikanan dan Sarana Produksi di Kabupaten Tahun 1999.
No.
|
Kegiatan
|
Jumlah
|
Satuan
|
A.
1.
2.
3.
|
PRODUKSI
Perikanan
Laut
Perairan
Umum
Budidaya
|
21.245,3
20.172,0
1.046,5
26,8
|
Ton
Ton
Ton
Ton
|
B.
a.
b.
2.
3.
|
SARANA
PRODUKSI
Penangkapan
(Laut)
Nelayan
Perairan
Umum
Penangkapan
Budidaya
|
1.143
321
1.010
5.221
8.745
637
45
3.110
58
973
-
|
Unit
Unit
Unit
Unit
Orang
Unit
Unit
Unit
Ha
Ha
-
|
PERIKANAN
Di Kabupaten Ketapang terdapat 108 pulau-pulau kecil, dimana yang berpenghuni
56 pulau dan yang tidak berpenghuni 52 pulau.
Disamping
potensi perikanan tersebut, masih terdapat potensi barang-barang berharga dari
kapal tenggelam yang diperkirakan terdapat pada 10 titik yang berada disekitar
Kepulauan Karimata dan Pulau Serutu.
PELUANG
PENGEMBANGAN
Dari
gambaran potensi diatas, komoditas perikanan yang dapat dikembangkan meliputi
perikanan tangkap dan budidaya dapat dilihat pada tabel berikut.
Jenis Komoditas yang dapat dikembangkan.
No.
|
Kegiatan
|
Jenis
Komoditas
|
1.
2.
3.
|
Penangkapan
ikan laut
Budidaya
Air Tawar
Industri
Perikanan dan Kelautan
|
Udang,
Kakap Merah, Kerapu, Kakap Putih, Tenggiri, Bawal, Tongkol, Rajungan. Udang
Galah, Ikan Mas dan Nila Merah.
Pabrik Es, Cold Storage dan Dok Kapal Ikan. |
Perkiraan
luas area yang dapat dikembangkan untuk budidaya air payau dapat dilihat pada
tabel berikut :
Potensi dan peluang usaha budidaya Tambak Kabupaten Ketapang
No.
|
Komoditas
/ Kecamatan
|
Potensi
(luas
Ha)
|
Peluang
(luas Ha)
|
1.
2.
|
Udang
Windu
(
budidaya Tambak )
Dusun
Besar dan Dusun Kecil
Tj.
Baik Budi, Tolak, Satong, Siduk,
S.
awan Kiri, S. Putri dan Suka Bangun
Air
Hitam
Hatchery
|
10.800
2.500
3.300
5.000
2
Unit
|
9.715
2.440
3.075
4.200
1
Unit
|
Pulau – pulau yang dapat dikembangkan baik secara sentra produksi perikanan
maupun wisata bahari terdapat pada dua Kecamatan, dimana pulau-pulau tersebut
dikelilingi oleh Karang dan pantai pasir putih.
Pulau – pulau yang dapat dikembangkan untuk budidaya laut Kab. Ketapang
No.
|
Lokasi
( Kec. )
|
Nama
Pulau
|
Komoditas
Budidaya Laut
|
1.
2.
|
Kec.
Pulau Maya Karimata
Kec.
Kendawangan
|
1.
Pelapis
2.
P.Karimata
3.
P. Serutu
1.
P. Cempedak
2.
P. Bawal
3.
P. Gelam
|
Kerapu,
Kakap
Putih,
Beronang,
Lobster,
Rumput Laut, Kerang.
Mutiara
dan teripang
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar